Data Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pelaksanaan Pengabdian Masyarakat dengan Pendanaan Universitas (Internal)

 

1. Sosialisasi Pembuatan Produk Berstandar Nasional di Kecamatan Kembangan

Pelaksanaan pengabdian    dengan    tema   ini   bermula    dari   banyaknya    ukm   yang memproduksi pangan di Daerah Kembangan. Produksi pangan ini dibuat hanya berdasar kaidah halal dan aman untuk dikonsumsi. Selama ini, produksi pangan yang dilakukan hanya dijual untuk pangsa pasar regional karena belum adanya sertifikasi terhadap produksi pangan tersebut. Belum ada standar yang diikuti dalam proses pembuatannya hingga packagingnya. Pengabdian ini dilaksanakan di tiga kelurahan, kelurahan Meruya Selatan, Meruya Utara, dan Kembangan.

 

 

 

 

 

 

Suasana Pelatihan di Meruya Utara (kiri) dan Mahasiswa sedang Menyampaikan Materi Presentasi (kanan)

Oleh sebab itu, tim pengabdian kali ini memperkenalkan Standar Nasional Indonesia untuk membantu meningkatkan kualitas produk ukm di kecamatan Kembangan, dengan harapan produk pangan tersebut bisa didaftarkan untuk sertifikasi SNI, sehingga mampu menembus pasar nasional melalui distributor besar. Keterlibatan mahasiswa dalam pelaksanaan pengabdian ini sangatlah signifikan. Mahasiswa membantu dalam pembuatan materi pelatihan dan membantu dalam kegiatan penyuluhan di hari H. Mahasiswa membantu dalam mempresentasikan materi. Pengabdian ini sangat bermanfaat bagi masyarakat.

2. Pembuatan Area Hijau dengan Vertical Garden di Kecamatan Kembangan

Jakarta merupakan salah satu kota metropolitan dengan penduduk terpadat di dunia. Lahan daerah Jakarta penuh oleh perkantoran, fasilitas publik, dan rumah tinggal. Area

Hijau semakin berkurang padahal peranya sangatlah penting untuk resapan air yang bisa mencegah banjir dan u tuk mengurangi polutan di udara akibat kendaraan bermotor. Salah satu alternatif yang digunakan untuk menciptakan kembali area hijau adalah dengan konsep vertical garden. Potensi pertumbuhan dan kesuburan tanaman pada posisi vertical tidak kalah baik dengan posisi horizontal dan perawatanya juga tidak susah.

Berdasarkan fakta tersebut, tim pengabdian Teknik industri UMB berusaha ikut menggalakan penciptaan areal hijau di lingkungan terkecil, yaitu rumah tinggal dengan memberikan pelatihan pembuatan vertical garden kepada kelurahan-kelurahan lainnya di sekitar lingkunagan kampus UMB yang padat penduduk. Kegiatan pelatihan  ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan dari masyarakat untuk mengelola lingkungan dan menyadari pentingnya area hijau untuk membuat hidup lebih sehat dan indah.

Kegiatan Pembuatan Vertical Garden

3.  Pelatihan E Marketing dalam Upaya Peningkatan Penjualan Produk Industri Rumah Tangga Kecamatan Kembangan

Pelatihan e marketing dilatar belakangi karena semakin maraknya pemanfatan teknologi digital dalam dunia perdagangan retail. Saat ini banyak penjualan dilakukan secara online, membuat kegiatan promosi juga dilakukan secara online melalui media sosial. Produk UKM Ibu-ibu rumah tangga di kecamatan Kembangan belum dipasarkan secara maksimal. Dalam pelatihan ini, ibu-ibu diperkenalkan membuat akun untuk pemasaran produk agar lebih maksimal melalui pemasaran ecommerce. Pemasaran ecommerce ini

4. Pelatihan Pembuatan Aksesoris Bross dari Limbah Kain Perca

Latar belakang tema pengabdian ini adalah keinginan tim pengabdian memberdayakan generasi pemuda/pemudi di lingkungan kecamatan Kembangan. Jiwa konsumtif masyarakat Indonesia dan banyaknya paparan gadget mengurangi kreatifitas generasi z saat ini. Untuk itu tim pengabdian berusaha memberikan pelatihan yang meningkatkan kreatifitas mereka.

Para Remaja Memotong Pola Kain (Kiri) Foto Bersama Para Pemudi, Dosen dan Mahasiswa (Kanan)

Pelatihan pembuatan asksesoris ini memanfaatkan limbah kain perca, yaitu potongan kain-kain bekas sisa konveksi atau pembuatan baju dalam skala besar atau kecil. Kain- kain ini dipola dan dibentuk untuk dijadikan aksesoris seperti bros, jepit rambut dengan menggunakan lem serbaguna. Pelatihan ini diikuti pemuda/pemudi usia remaja antara 12-18 th. Partisipasi dan antusiasme para remaja ini sangat baik. Keterlibatan mahasiswa pada kegiatan ini adalah mereka ikut masuk ke dalam kelompok remaja tersebut Bersama-sama mengikuti pelatihan.

5Pelatihan Dasar Teknologi Kemasan di Kelompok Kegiatan Usaha Kelurahan Kalideres

Pelaksanaan pengabdian ini dilatarbelakangi oleh potensi SDM untuk pengembangan industri rumah tangga dan industri kecil bagi warga sekitar RPTRA Kalideres sangatlah besar. Data ini didapatkan dari jenis pekerjaan dan pendataan usia produktif masyarakat kalideres. Namun potensi yang ada belum dikelola dan dikembangkan secara optimal. Hal ini bisa dilihat dari jumlah produksi dan penjualan yang relatif masih rendah. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dan nilai jual dari suatu produk adalah dengan menggunakan teknologi kemasan yang optimal bagi produk.

Kegiatan pelatihan kemasan ini merupakan salah satu rangkaian dari pelatihan pengembangandan pemberdayaan kelompok kegiatan usaha peningkatan pendapatan keluarga (UPPK) kelurahan Kalideres yang berlokasi di RPTRA. Tujuan dari pelatihan ini adalah masyrakat Kalideres mendapat pengetahuan dan pemahaman tentang

pentingnya kemasan, memiliki keterampilan dalam membuat kemasan dan menerapkan teknologi kemasan dalam produk industri rumah tangganya sehingga dapat meningkatkan kualitas dan nilai jual dari kelompok kegiatan usaha peningkatan pendapatan keluarga (UPPK) kelurahan Kalideres.

Kegiatan Membuat kemasan Sabun Herbal (Kiri) dan Latihan membuat Template Kemasan (Kanan)

6Pelatihan Cara Kerja Ergonomis Dalam Kegiatan Penangkapan Ikan Pada POS UKK Daerah Cilegon Tahun 2017

POS UKK adalah pos Upaya Kesehatan Kerja (UKK) merupakan kelompok yang dibentuk oleh para pekerja informal untuk saling memberikan informasi terkait tindakan preventif melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Manfaat POS UKK bagi masyarakat adalah dapat mendeteksi secara dini permasalahan terkait kesehatan kerja. Di daerah Cilegon hampir 1.500 pelaku usaha yang bergerak di pesisir adalah Rumah Tangga Perikanan yang disebut juga Nelayan Tradisional yang merupakan para pekerja informal penangkap ikan. Berdasarkan survei, didapat bahwa pekerjaan sebagai penangkap ikan dinilai memiliki resiko yang cukup tinggi terhadap kesehatan, sehingga tim pengabdian

perlu melakukan perbaikan melalui pendekatan ergonomi sesuai dengan Rekomendasi ILO No. 199 tahun 2007 terkait penangkapan ikan.

 

Kondisi Kerja (Kiri) & Suasana Khalayak Sasaran (Kanan)

Sehingga tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan pemahaman terhadap POS UKK tentang peraturan pelaksanaan pekerjaan penangkapan ikan yang ergonomis. Dari kegiatan ini diharapkan para nelayan dapat bekerja dengan lebih ergonomis sehingga diharapkan nelayan bekerja dalam kondisi lebih sehat, aman, nyaman, efektif, dan efisien serta tercapai produktivitas yang setinggi-tingginya.

Keterlibatan mahasiswa pada kegiatan ini adalah pada tahapan identifikasi keluhan kesehatan yang mungkin muncul dikarenakan melakukan pekerjaan sebagai nelayan penangkapan ikan melalui wawancara. Selanjutnya dari kegiatan ini akan dilaksanakan penyuluhan dan sosialisasi kepada POS UKK daerah cilegon yang meliputi POS UKK Suralaya, Bahari Kaltek, Cikubang, Merak, dan Medaksa terkait gerakan-gerakan kerja di dalam penangkapan ikan yang dapat menimbulkan permasalahn kesehatan kerja.

Gambar 7.16. Susasana Penyuluhan

7.  Pendampingan Psikososial dan Tata Kelola Lingkungan Kerja Ergonomi Bagi Para Pekerja Sektor Informal: Pengrajin Kripik di Kota Cilegon Tahun 2017

Pelaksanaan pengabdian ini dilakukan di tiga pos UKK yaitu Pos Nabil, Pos Melati, dan Pos Makmur. Pengabdian pada industri keripik diawali dengan survei pendahuluan menggunakan Analisa SWOT. Berdasarkan survei, pekerjaan yang dilakukan terus menerus duduk dan membungkuk, tidak menggunakan alat pelindung diri (APD), kelelahan kerja dan tata kelola lingkungan kerja masih tidak ergonomis. Salah satu akibat dari kondisi dan lingkungan kerja yang tidak ergonomis: suhu yang panas, pencahayaan yang kurang, alat kerja dan metode kerja yang tidak ergonomis adalah timbulnya kelelahan kerja. Tujuan dari pengabdian ini adalah mengembangkan kesadaran pentingnya kesehatan kerja pengrajin kripik dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kemampuan, serta sikap dan perilaku positif para subyek dampingan dalam mengembangkan tata kelola lingkungan kerja ergonomi bagi industri sektor informal, khususnya pengrajin kripik.

. Kondisi Lingkungan Kerja Produksi Keripik

Kegiatan ini dilaksanakan di bulan Mei 2017, yang diikuti sekitar 60 orang pengrajin keripik yang tergabung dalam tiga pos UKK. Mahasiswa membantu pada tahap observasi ke lapangan. Mahasiswa membantu dalam mengumpulkan data tahap awal dan melakukan evaluasi terhadap kondisi lingkungan kerja.

Gambar 7.18. Evaluasi Kondisi Lingkungan Kerja

8.  Pelatihan Dasar Kepemimpinan Bagi Kepala Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal Tahun 2017

Latar belakang pengabdian ini adalah standar pelayanan PAUD nonformal di DKI masih jauh dari harapan khususnya dari standar pendidikan anak usia dini. Sekitar 50 persen lebih PAUD nonformal di DKI yang belum mengacu pada standar PAUD. PAUD Non Formal merupakan strategi pemerintah untuk memperluas jangkauan pendidikan anak usia dini (usia 6 tahun ke bawah) berdampak pada fleksibilitas pendidirian Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Non Formal. Fleksibilitas ini termasuk juga fleksibilitas spesifikasi pendidik di PAUD Non-Formal. Sehingga latar belakang pendidikan guru PAUD Non- Formal menjadi sangat beragam. Tingkat variasi latar belakang pendidikan yang sangat tinggi dapat berimplikasi pada kompetensi guru yang bervariasi juga.

Tujuan dari pengabdian ini adalah dapat membantu para Kepala PAUD untuk memahami kepemimpinan secara praktis, menilai kepemimpinan sendiri,dan mampu meningkatkan kemampuan kepemimpinan sehingga PAUD yang dipimpinya bisa berkembang dan maju. Pelaksanaan pengabdian ini dibagi menjadi dua sesi yaitu pemahaman terkait leadership melalui film dimana dijelaskan prinsip dasar kepemimpinan dan motivasi terkait kepemimpinan. Sedangkan sesi kedua dikemas dalam bentuk permainan interaktif.

 

 Para Kepala PAUD (Kiri) dan Suasana Pelaksanaan Kegiatan Workshop (Kanan)

9.  Workshop Software Autodesk Inventor Pada Remaja di Lingkungan Kecamatan Kembangan Tahun 2017

Autodesk Inventor merupakan software yang membantu mengubah rancangan berupa gambar 2D menjadi gambar 3D. Keuntungan menggunakan software ini adalah membantu proses pendesainan dalam hal kecepatan proses, keakuratan dan kepresisian ukuran, serta hasil gambar lebih rapi dan jelas. Selain itu, program ini memudahkan dalam melengkapi data-data gambar seperti jenis material, dimensi, jumlah produk.

Latar belakang pengenalan software ini adalah untuk membekali remaja di kelurahan Kembangan yang duduk di bangku SMK/SMA agar memiliki kompetensi dalam mendesain. Karena kemampuan desain digunakan untuk inovasi produk dan penggunanya luas di berbagai jenis industri, yaitu industri manufaktur, industri penerbangan, industri fashion, dan industri yang memproduksi produk konsumsi. Selain itu desain menjadi penting bagi remaja yang ingin melanjutkan ke studi lebih lanjut dibidang Teknik mesin-industri, desain interior eksterior. Pelatihan ini diikuti oleh 20 orang remaja Adapun hasil desain selama pelatihan terlihat pada gambar di bawah ini.

 Desain Mainan Anak (Kiri) dan Desain roda gigi (Kanan)

10.  Pelatihan Peningkatan Kapasitas Produksi Dan Pengembangan Produk Kerupuk Mie Di Desa Wangunreja Sukabumi Tahun 2016

Kerupuk Mie adalah buah tangan makanan khas Sukabumi. Desa Wangunreja Sukabumi merupakan salah satu dari sekian banyak desa yang memproduksi kerupuk mie. Namun, industri kerupuk mie di desa Wangunreja adalah industri rumah tangga yang dimana kerupuk mie dibuat secara tradisional oleh para ibu rumah tangga, sehingga kapasitas produksinya masih sangat kecil dan tidak dapat bersaing untuk memnuhi permintaan konsumen. Cita rasa yang dihasilkan dari kerupuk ini juga masih kalah bersaing dengan kerupuk yang terdapat di toko oleh-oleh di kota Sukabumi. Selain itu, variasi rasa dari kerupuk mie masih rasa original dikarenakan minimnya pengetahuan terkait pengembangan produk agar kualitasnya dapat ditingkatkan. Hal inilah yang melatarbelakangi pelaksanaan pengabdian di desa Wangunreja.

Tujuan pengabdian ini adalah menciptakan alat cetak kerupuk mie yang lebih baik sehingga kapasitas produksi meningkat dan memberikan pelatihan terkait teori dan peranan pengembangan produk untuk meningkatkan kualitas kerupuk mie dan daya saing.

Dengan diciptakannya alat cetak baru, membantu proses percetakan mie dengan lebih cepat, hasilnya juga konsisten. Tim pengabdian juga melakukan penyuluhan dan pendampingan terkait penggunaan alat tersebut.

Praktek Penggunaan Alat Cetak Baru Kerupuk Mie (Kiri) Dan Hasil Cetakan Dari Alat Cetak Yang Baru (Kanan)

11.  Pelatihan Sistem Blog Edukasi (SIBE) Guna Menunjang Proses Belajar Mengajar Untuk Guru SMA/SMK Di Kelurahan Meruya Utara Tahun 2016

Latar belakang pelaksanaan pengabdian ini adalah karena menyadari perkembangan teknologi informasi, khususnya bidang internet, sangat membantu  dalam mengembangkan sistem belajar-mengajar yang lebih efektif dan efisien yang berbasis jarak jauh. Dengan adanya internet memungkinkan pembelajaran dapat berlangsung secara lebih mudah. Beberapa model pembelajaran berbasis internet seperti e-learning memungkinkan sumber dan proses pembelajaran dapat diakses dari dan di manapun. Pada pengabdian ini, tim pengabdian fokus untuk mengajarkan pembuatan blog yang

digunakan untuk keperluan edukasi. Pengembangan Sistem Blog Edukasi (SIBE) merupakan upaya pemanfaatan teknologi web-blog untuk kegiatan belajar dan mengajar, antara lain sebagai media untuk memposting materi pembelajaran atau  tugas perkuliahan, seperti ringkasan bahan kuliah, ringkasan jurnal ilmiah dan materi presentasi (dalam format pdf, doc, jpg, video), dan sebagainya.

Suasana pelatihan pembuatan blog untuk para guru SMA/SMK